Rabu, 26 Oktober 2016

Diet Hidup Ala Kasandra Putranto, Psikolog *Generasi Titanium 4.0*


Jakarta, 27 Oktober 2016, WowSaveID GTI4.0 bersama Kemendikbud RI menyelenggarakan workshop untuk generasi titanium 4.0. Mengundang para pendidik se-DKI Jakarta, motivator, psikolog, sutradara dan cinema blogger dalam workshop ini di Gedung E lt.8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Selamat tinggal generasi Emas, welcome generasi titanium. Ya, di era yang penuh euforia ini, kita butuh generasi titanium. Titanium adalah kualitas logam terbaik, sehingga generasi titanium adalah generasi muda terbaik Indonesia. Baik dari tinggi perilakunya maupun prestasinya. Bagaimana menjadikan anak-anak muda sebagai generasi titanium?
Kuncinya adalah pendidikan keluarga. Karena keluarga adalah pabrik manusia. Anak adalah tiruan dari Ayahnya. Anak adalah tiruan dari Ibunya. Seperti apa perilaku orang tuanya itulah yang dicontoh oleh anak-anaknya. Karena anak-anak kecil bisanya baru mencontoh apa yang dilihatnya.

Kenyataan bahwa  banyak perempuan di bawah umur menikah muda dan belum siap mental kemudian mereka melahirkan anak-anak yang harus dipersiapkan untuk generasi titanium, ini sangat rawan. Sudah Ibunya melahirkan di bawah umur, mental buruk, tidak berpendidikan pula, bagaimana menjadikan anak-anak sebagai generasi titanium 4.0!? Siapa pula yang mau menyertifikasi jabatan seorang IBU?

Karena itu wahai Bapak-bapak dan Ibu-ibu, Saya yakin pasti menginginkan anak-anaknya berperilaku baik dan berprestasi tinggi dan berusaha memberikan contoh yang baik sebaik mungkin kepada anak-anaknya. Mungkin saja masih ada yang terlupa, mari benahi diri.

Hal lain yang dikhawatirkan menghambat perkembangan generasi titanium 4.0 adalah gedge. Kasandra Putranto berharap media berada di bawah tanggung jawab Mendikbud agar lebih mendidik. Begitupun industri harus saling bekerja sama untuk mempersiapkan generasi titanium 4.0.

Kasandra Putranto membagikan tips hidup sehat untuk keluarga:

Diet makanan

Makanan yang dikonsumsi adalah makanan-makanan bergizi dan bernutrisi tinggi. Para orang tua harus jeli dalam menyeleksi makanan sehat dan makanan yang berpotensi buruk untuk tumbuh kembang anak.

Diet pikiran

Kita harus memberikan kesempatan kepada anak kita untuk berpikir di luar. Out of the box. Kuncinya adalah  perbedaan.  Akan tetapi,  tetap dalam kontrol pikiran. Menyaring mana produk pikiran yang baik dan buruk. Pikiran-pikiran yang positif itulah yang perlu disimpan dalam otak kita.

Diet perilaku

Locus of control. Bagaimana anak memiliki kontrol untuk perilakunya. Jika anak tahu apa resiko yang akan dilakukan, mereka akan bisa melakukan kontrol internal. Ini sangat penting karena ketika anak mampu mengontrol dirinya dalam berperilakunya akan memberikan pengaruh yang baik untuk anak-anak di lingkungannya.

Faktor - faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang otak
  • Nutrisi gizi
  • Kualitas tidur
  • Kualitas gerak
  • Kualitas main
  • Cinta dan kasih sayang
  • Kualitas otak


Semoga bermanfaat

Ka Ielzha

IBU 'Maafkan Aku'


IBU - Maafkan Aku -

Trailer
https://youtu.be/hMtAkCduRvQ

Launching poster, trailer dan original soundtrack film IBU - Maafkan Aku - berlangsung di Djakarta Theater XXI. Dihadiri oleh cast and crew film yang terlibat dalam film IBU. Crhistine Hakim yang memerankan sosok IBU dalam film ini mengatakan 'Ketika Saya baca script filk ini, Saya nangis. Lalu Ibu Saya, Saya minta baca, beliau juga nangis. Cerita ini sederhana tapi sangat dekat dengan kehidupan kita."

Ya, IBU -Maafkan Aku- tayang tanggal 10 November tepat dengan hari pahlawan. IBU pasti pahlawan bagi anak-anaknya. IBU dari keluarga sederhana yang memiliki tiga anak hidup di sebuah desa di Gn. Kidul. Ia harus menghidupi anak-anaknya karena ditinggal oleh suaminya. Banyu anak sulung yang secara kekeluargaan mempunyai tanggung jawab untuk menggantikan peran Bapak untuk keluarga. Pintar dan membanggakan. Gendis, adik perempuan yang selisih beberapa tahun dari Banyu wajib melindungi adiknya, bahkan dalam pergaulannya.

"Orang miskin seperti kita gak pantes untuk pacaran!",bentak Banyu, kakaknya, ketika Gendis ketahuan menjalin hubungan dengan teman kelasnya.

Banyu yang kemudian rela melepaskan beasiswa di perguruan tinggi demi membantu perekenomian IBU. IBU yang terus bekerja sebagai pemecah batu. Setiap hari mengambil bebatuan dari kali dan menggendongnya dengan wadah rotan. Dengan keringat membasahi kaos oblongnya. Raut wajah yang lelah namun tanpa patah semangat. Demi anak-anaknya.

Masih tega, Saya, Kalian dan Kita semua menyakiti hati IBU !?

Film ini simple...
Pesan yang disampaikan dalam film ini pun tidak lebih bahwa IBU adalah surga bagi anak-anaknya, selain bahwa IBU adalah Pahlawan bagi kita semua.

Hormati Ibumu... Ibumu... dan Ibumu...

Judul : IBU 'Maafkan Aku'
Genre : Drama
Produser : H. Imam Suharyadi
Sutradara : Amin Ishaq
Produksi : OMI Picture (Onasis Media Intertainmen)
Cast : Christine Hakim, Ade Firman Hakim, Meriza Febriani, Marcellino

Salam Film Indonesia

Ka ielzha

Selasa, 11 Oktober 2016

Wonderful Live ~ Be Wonderful Movement


Wonderful Life; Karena Setiap Anak Terlahir Sempurna

Begitulah tagline film Wonderful Life yang akan tayang 13 Oktober 2016 ini. Setiap orang tua menginginkan anaknya sukses dan berhasil ketika ia dewasa nanti. Itu pasti. Mana ada orang tua yang menginginkan anaknya tidak berhasil dan tidak membanggakan orang tua.

Tapi ingat!!!

Anak bukanlah robot yang bisa disetel maunya orang tua. Setiap anak yang terlahir memiliki kelebihan masing-masing. Pasti peran orang tua adalah membimbing sang anak, bukan memaksakan kehendak anak untuk menjadi apa yang orang tua inginkan.
Aqil, yang diperankan oleh Sinyo adalah seorang disleksia yang memiliki kekurangan dalam membaca dan menulis. Amalia, yang berperan sebagai ibu Aqil adalah sosok wanita karir yang sukses dan menjadi kepercayaan mitra-mitra kerjanya untuk mengembangkan perusahaan.

Trailer :
https://youtu.be/KzVPoPHdc_g

Bagaimana perasaan Amalia ketika Ia mengetahui kekurangan yang dialami anaknya. Kesibukan karir yang mengurangi perhatian dan kedekatan seorang Ibu terhadap anaknya.

Lalu...
Salah siapa kalau ia ternyata gagal membina rumah tangga yang harmonis?

Aqil... ? Dia salah apa?
Amalia, Ibunya tidak melihat kelebihan lain yang dimiliki Aqil karena diliputi ego dan menuntut anaknya untuk bisa ini dan itu.

Bunda... setiap anak itu berbeda. Mereka memiliki kelebihannya masing-masing. Juga mereka memiliki caranya sendiri untuk belajar.

Film yang inspiratif ini adalah garapan Agus Makkie yang daptasi dari novel dengan judul yang sama karya Amalia Prabowo. Sariayu mendukung film ini dengan taglinenya “Be Wonderful Movement” untuk penganugerahan pada perempuan-perempuan aktif dan produktif serta inspiratif. Dalam film Wonderful Live ini sosok Amalia, wanita karir yang sukses tentu mengundang decak kagum bagi perempuan-perempuan lain.

Akankah sosok Amalia pun menjadi sosok yang Wonderful di mata Aqil?
Jangan sampai lewatkan film ini deh pemirsah... 13 Oktober ya...

Saya, sebagai seorang pendidik  merasakan bagaimana ekstra sabar mendidik anak-anak yang berkebutuhan khusus.

Judul : Wonderful Life
Produksi : Visinema
Sutradara : Agus Makkie
Produser : Angga Dwimas Sasongko, Handoko Hendroyono, Rio Dewanto
Penulis Skenario : Jenny Yusuf
Cast : Atiqah Hasiholan, Sinyo, Lydia Kandou, Alex Abbad, Putri Ayudya, Arthur Tobing, Abdul Arif, Totos Rasiti, Didik Nini Thowok


Salam KOPI

Ka Ielzha