Kamis, 28 Januari 2016

Komika Dodit di TALAK 3 (lagi)

                   Gambar di layar bioskop XXI

Setelah mini conference bulan desember lalu, KOPI diundang untuk nonton gala premier film TALAK 3 di XXI Plaza Senayan pada Kamis, 28 Januari 2016.


Nonton TALAK 3 udah kayak nonton stand up comedy. Ngakak Abis.

Di awal film ini, penonton udah disuguhin TALAK 3 nya Bagas (Vino) kepada Risa (Bella). Ditagih rentenir karena nunggak cicilan rumah. Banyak hutang dan kerjaannya amburadul.

TALAK 3 menjadi lebih ringan dicerna karena dikemas dengan komedi yang gak abis-abis bikin ketawa. Hanung dan Ismail, sang sutradara, menggaet beberapa komika-komika stand up comedy untuk bermain film di TALAK 3 ini. Salah satunya ada Dodit, (Pak Basuki, berperan sebagai penghulu ‘bersih’ di KUA yang selalu dimutasi,hahahaha). Kebayang gak sih gimana Dodit main film?

Konflik demi konflik selalu muncul antara Bagas dan Risa. Apalagi karena di TALAK 3 ini, Bagas sangat tempramental, egois dan keras kepala. ( kisah pasangan anak mudalah ya.. masih labil)

Karena tuntutan sebuah project, mereka (Bagas dan Risa) diharuskan untuk menikah lagi. (secara kan mereka berdua harus dapat uang untuk bayar hutang). Bagas, dengan ide yang menghalalkan segala cara (dari menyuap petugas KUA,memalsukan data pribadi sampai akhirnya mencarikan suami sementara untuk Risa) demi melancarkan urusan proyeknya ini, dikemas secara kocak.

Next... ada bagian mellow-mellow galaunya juga lho. Meskipun dari awal penonton sudah diajak untuk ketawa ketiwi, dipertengahan film ini, penonton dibawa ke alam melow. Cerita Budhenya Risa yang sangat tulus mencintai Pakdenya meskipun Pakdenya sudah menikah lagi dan memiliki keluarganya sendiri, tetapi Budenya masih tetap setia.

“Meskipunn menunggu sesuatu yang gak mungkin itu menyakitkan” (beuhhhh.... dalem banget yang ini)

Nih.. dibagian ini nih... penonton senyap. Lalu mulai deh pada basah matanya. Hayooo....

Apalagi kemudian menyusul cerita Bimo yang cukup dibilang klasik sih, jadi secret admire nya Risa sejak masih di bangku SMP. Gak berani ngungkapin cinta deh pokoknya si Bimo.

“Dalam cinta ini, memang harus ada yang tersakiti, entah Aku, kamu ( Bagas) atau Bimo” kata Risa.
Oke.. selanjutnya silahkan tonton sendiri deh ya. Catet tanggalnya nih, 04 Februari 2016 ya !

                  Press Conference

Salam KOPI

Ielzha Isnawati

Sarinah Is Me, Ngopi bersama Dirut Sarinah

Go KOPI Go... FENOMENA... Sarinah Is Me...


Kerennya KOPI hari ini jalan-jalan berkualitas bersama Dirut Sarinah, Ibu Ira Puspadewi tentunya di Sarinah Departmen Store.

Siapa yang belum tahu Sarinah?

Eits.. Sarinah didirikan pada tahun 1962 oleh Presiden pertama RI yaitu Ir.Soekarno. Nama Sarinah diambil dari seorang pengasuh Bung Karno yaitu Ibu Sarinah.

Bagaimana serunya ?

Nah sebelum berkeliling ke setiap lantai Sarinah, KOPI dijamu dengan hidangan makan siang di ‘Ruang Tengah’, salah satu restoran di Sarinah yang menyajikan makanan khas Indonesia.


Apa yang beda?

Di sini, ada Nasi Hijau. Penasaran apa itu nasi hijau? Nih liat gambar ya...

Rasanya...Hmm... FENOMENA...

Nah di Ruang Tengah ini unik lho... Tempat penyajiannya pun menggunakan rotan pincuk... Unik bukan?

Selesai makan siang, Bu Ira, Bu Wati dan Bu Sumini menemani KOPI berkeliling Sarinah di setiap lantai.

Di Sarinah ini 90% adalah produk Indonesia. Selain produk yang terkenal adalah batik, Sarinah memiliki brand-brand baru yang mampu bersaing di dunia global.


Ada Pipiltin Cocoa, Coklat yang diproduksi oleh Indonesia. Ada coklat dari Bali, Flores, dan dari daerah lainnya. Nahh.. nanti kita lanjutkan perbincangan tentang coklat di site berikutnya ya. Khusus ngobrol tentang coklat. Secara ya, bentar lagi Valentine.. Ups... Back to Sarinah...

Oh iya.. Ada bocoran dari Ibu Direktur Wati, untuk bulan Februari nanti akan ada Great Sale for Girls, sampai 70% lho... dari tanggal 01-29 Februari 2016. Save the date ya untuk cewek-cewek...


Unik lagi, saking terkenalnya Indonesia dengan batiknya, di Sarinah ini gak cuma nemu batik untuk baju, sepatu, atau kerudung saja, tetapi souvenir pun bernuansa batik. Ada yang lucu-lucu dan imut-imut. Gantungan kunci dari batik. Hmm.. Unik ya...




Seperti petuah bu Direktur, Ira Puspadewi “Tahun ini, Sarinah akan meluaskan produk-produk budaya Indonesia dari klasik ke kontemporer”

“Prinsip Sarinah yaitu akan terus bermitra dengan UKM” Ibu Ira Puspadewi

Next, Yuk berkeliling seru ke Sarinah ! temuin keunikan-keunikan yang gak didapetin di departmen store lain.

@KOPIKABARINDO
@Sarinahindo
#SarinahIsMe


Salam KOPI


Ielzha Isnawati

Senin, 25 Januari 2016

Surat dari Praha, 28 Januari 2016, Tantangan Baru Julie Estelle

“Film ini bercerita tentang sejarah yang sebenarnya, benar ya benar, salah ya salah”, Tyo Pakusadewo saat konferensi press di pelataran epicentrum, Senin 25 Januari 2016 siang itu.



Visinema Picture memproduksi film ‘Surat dari Praha’ yang akan tayang pada 28 Januari 2016. Angga Dwimas Sasongko yang memproduseri sekaligus menyutradari film ini mengatakan “Pertemuan dengan om Roni (salah satu eksil di Praha) memberikan feel dan informasi tentang  kisah dan cerita pengalaman mengenai peristiwa ‘65”.

Meskipun film ini bergenre romantis akan tetapi cerita di dalamnya sangat kental dengan sejarah. Kisah dibalik konflik orde baru. Tidak hanya cerita pribadi (cinta dan keluarga), akan tetapi juga cerita tentang pemerintahan pada saat rezim Suharto.

Surat dari Praha bercerita tentang Larasati yang terpaksa menghantarkan sebuah kotak dan sepucuk surat dari Sulastri kepada Om Jaya di Praha, seorang mahasiswa ikatan dinas (MAHID) yang kehilangan kewarganegaraannya karena menolak Orde Baru.


Gala premier film Surat dari Praha di Epicentrum XXI dihadiri oleh para pemain (Julie Estelle sebagai Larasati, Tyo Pakusadewo sebagai Om Jaya, Widyawati sebagai Sulastri dan Rio Dewanto sebagai Dewa) serta crew ini dilanjutkan dengan Konferensi Press di halaman Epicentrum.



Angga tidak hanya menggandeng Anggia Kharisma untuk memproduseri film ini, Chicco Jerikho, Handoko Hendroyono, dan penyanyi kondang Glenn Fredly juga terlibat menjadi produser Surat dari Praha ini.

Dalam film ini, Julie Estelle tidak hanya memerankan tokoh Larasati saja, Julie bahkan memiliki peran ganda sebagai penyanyi sekaligus pemain piano.

‘Ini adalah tantangan baru buat saya, karena ini pertama kali saya memerankan film sekaligus bernyanyi dan bermain piano sebagai pengisi soundtrek” ungkap Jullie pada saat konferensi press berlangsung.

“Julie adalah aktor yang memiliki kemampuan dan menyukai tantangan baru” ujar Tyo Pakusadewo menanggapi lawan mainnya yang terpaut jauh usianya.


Film ini menjadi sangat romantis selain karena bergenre romantis, Praha yang menjadi setting film ini menyuguhkan suasana yang romantis pula ditambah lagi dengan soundtrek yang dinyanyikan oleh Glenn Fredly.

SABDA RINDU
Berteman sepi berkawan kelam // di sudut ruang menata hati // selami makna yang menyapa kalbu // tuk selaksa tertawan rindu // wahai malam kupanggillah engkau // bukan dengan rasa dendam // lepaskan sgala syair yang meredam // maka bawalah salam penawar sendu
Kurindu // lebih baik katakan apa adanya bila memang rindu // kurindu // karena waktu takkan mampu berpihak pada perasaan yang meragu//

Kurayu malam kubelai sunyi // bukan dengan rasa dendam // luruhkan lara yang menikam kalbu // maka bawalah salam penawar sendu // risalah asa yang terikat yang membawa sabda rindu // kan kutempuh semua perjalanan tuk pulang ke hatimu

 Salam KOPI

Ielzha Isnawati

Selasa, 19 Januari 2016

Journey of Hope, I AM HOPE

Journey of Hope Gelang Harapan bersama Produksi film I AM HOPE memberikan bantuan kepada pejuang kanker di RS Dharmais pada 19 Januari 2016.


Di ruang rawat anak, pemain film I AM HOPE, promotor Gelang Harapan bersama KOPI (Koalisi Online Pesona Indonesia) bertatap muka dengan anak-anak penderita kanker. Kunjungan selasa siang ini, selain untuk menyalurkan bantuan yaitu sekaligus menyalurkan semangat kepada anak-anak pejuang kanker.

Senyum tawa ceria anak-anak ini membuat hati pilu ketika kami menyadari bahwa pada kenyataannya mereka sedang berjuang melawan penyakit yang sangat luar biasa beratnya. Karena taruhannya adalah nyawa. Dengan dukungan, bantuan, dan harapan yang disalurkan kepada anak-anak ini semoga mereka tetap semangat dalam menjalani hidup.

“KARENA MEREKA PUN BERHAK UNTUK BAHAGIA”

Tatjana Saphira, pemeran MIA dalam film I AM HOPE, mewakili untuk menyerahkan bantuan kepada pihak RS. Dharmais. Ariyo Wahab (RAMA) yang berperan sebagai sutradara di dalam film produksi Alkimia Production  juga hadir dalam rangkaian Journey of Hope ini.


‘Rama, dalam film ini sangat berperan penting karena Rama adalah sutradara yang mewujudkan cita-cita dan keinginan Mia yang memiliki kreatifitas sekaligus semangat  dalam menulis naskah drama untuk suatu pertunjukan’

Keuntungan dari film I AM HOPE ini sebagian akan diberikan kepada Yayasan Kanker Indonesia. Harapannya adalah, semangat dan kepedulian masyarakat terhadap pejuang kanker semakin bertambah.

‘Kebahagiaan adalah salah satu kunci untuk menjalani hidup’ tutur Ariyo dalam mini conference ini.

Menurut informasi yang didapat dari salah satu perawat, pasien yang menjalani rawat inap di bangsal tersebut rata-rata adalah penderita leukimia. Usia rata-rata pasiennya kisaran antara 1-17 tahun. Setelah 18 tahun, mereka dipindah ke bangsal dewasa.

I AM HOPE akan tayang pada 18 Februari 2016.  Wulan Guritno sebagai produser film I AM HOPE sekaligus salah satu promotor dari Bracelet of Hope kemudian menutup rangkaian Journey of Hope ini dengan memberikan Gelang Harapan kepada salah satu member KOPI secara simbolis sebagai tanda kepedulian terhadap para pejuang Kanker.


‘Karena suatu ketika seseorang mengalami kesulitan, agar selalu ingat bahwa mereka masih mempunyai harapan”

Salam KOPI

Ielzha Isnawati


Minggu, 10 Januari 2016

I AM HOPE, Harapan di 18 Februari 2016


Katanya “Harapan adalah mimpi yang tak pernah tidur”

I AM HOPE, film tentang perjuangan hidup seorang gadis melawan kanker yang menggerogoti tubuhnya akan tayang tanggal 18 Februari 2016. Adilla Dimitri, sang sutradara sekaligus suami dari Wulan Guritno sebagai produser dalam film ini bersinergi untuk membuat film sebagai aksi solidaritas untuk penyandang kanker. Bekerjasama dengan gerakan Gelang Harapan, 25% profit dari film ini akan disumbangkan ke Yayasan Cancer.

Apa itu Gelang Harapan?

Gelang Harapan adalah gelang yang dibuat oleh designer tersohor, Ghea Panggabean dari kain Pelangi Jumputan. Pelangi sebagai simbol harapan. Gelang ini diberi nama gelang harapan  #Bracelet of HOPE yang kemudian menjadi suatu harapan besar untuk gerakan sosial dalam membantu penyandang kanker. Bracelet of HOPE ini digawangi oleh Wulan Guritno, Janna Soekasah, dan Amanda Soekasah. Hasil penjualan gelang ini 100% disumbangkan untuk para pejuang kanker.

Nah... kembali ke film yang diproduksi oleh Alkimia Production ini, siapa saja aktris dan aktor yang berkesempatan memerankan film solidaritas ini?

Tatjana Saphira berperan sebagai Mia, seorang gadis muda energik pejuang kanker. Ia tinggal bersama ayahnya yang diperankan oleh Tio Pakusadewo dan seorang adik perempuan yang menjaganya diperankan oleh Alessandra Usman.

Dalam film ini, Mia dalam kondisi lemah berusaha keras untuk mewujudkan keinginan terakhirnya yaitu pertunjukan teater yang dimainkanny meski sang dokter telah melarangnya dan menyarankan untuk istirahat total dan menjaga kesehatannya.


Lihat trailernya disini : https://www.youtube.com/watch?v=isDqj0kJ9s4&spfreload=10

18 Februari 2016 nanti akan menjadi saksi bagaimana seorang gadis muda berjuang melawan kanker yang menyerangnya. Akankah Mia bertemu dengan ‘Harapan’ dalam hidupnya ?


Salam KOPI
Ielzha Isnawati

Rabu, 06 Januari 2016

Country Branding Johnnie Sugiarto untuk Indonesia


Mini Conference KOPI bersama Bpk. Johnnie Sugiarto bertempat di Kantor El John gedung APL Tower Central Park, Jakarta pada Rabu, 06 Januari 2016 ini diawali dengan membahas mengenai Country Branding.

Sangat menarik ketika berdiskusi mengenai Country Branding ini. Bpk. Johnnie Sugiarto selaku CEO El John Pageants menyampaikan bahwa ia setuju dengan Menteri Pariwisata, Bpk. Arif Yahya untuk memberitakan atau menginformasika berita positif mengenai Indonesia.

“Janganlah mengekspose berita yang merugikan bangsa. Dengan menginformasikan berita positif, akan menarik banyak wisman untuk mengunjungi Indonesia” tuturnya

Daddy John, Sapaan hangatnya, pernah menjadi salah satu tim untuk memulihkan kepercayaan para wisman (ketika peristiwa bom Bali) bahwa Indonesia itu aman karena potensi wisata Indonesia itu tidak hanya Bali saja.

“Ketika itu saya diutus ke Jepang dan Cina, saya hanya membawa peta dan menunjukkan jarak antar pulau, Bali itu hanya sebagian kecil dari luasnya Indonesia.Indonesia memiliki 17450 pulau. Jadi ketika Bali di bom, Indonesia masih memiliki banyak destinasi wisata yang potensial dan tidak kalah Indahnya. Penjelasan saya ini kemudian mengembalikan kepercayaan mereka kembali untuk mengunjungi Indonesia dan mengatakan bahwa Indonesia Aman” papar Daddy dengan penuh optimis.

El John pageants ini bergerak pada bidang Pariwisata, Bisnis dan Lifestyle (Gaya Hidup). Tagline El John ini adalah “Bringing Indonesian Culture to the World”, memperkenalkan Indonesia dari segi budaya kepada Internasional.

“Ajang putri pariwisata adalah salah satu program El John yang telah diselenggarakan sebanyak delapan kali sejak tahun 2008-2015. Alasan saya mengadakan ajang pemilihan putri pariwisata ini adalah untuk mengirimkan putri-putri ini dalam mempromosikan wisata-wisata Indonesia ke dunia Internasional. Seluruh dunia harus tahu bahwa Indoneisa ini kaya dengan tempat-tempat wisata yang sangat indah. Indonesia punya pulau komodo, raja ampat, bukit tinggi dan masih banyak sekali. Potensi wisatanya sangat luar biasa” ungkapnya dalam mini conference ini.

Bpk. Johnnie sangat setuju dengan diadakannya pembekalan menulis untuk para finalis putri pariwisata. Harapannya bahwa apabila setiap putri menuliskan pengalamannya ke dalam blog masing-masing kemudian dalam setahun tulisan mereka dapat dikumpulkan menjadi sebuah buku karena pengalaman dan kegiatan putri-putri ini sangat banyak.

Hadir bersama dalam mini conference ini yaitu Delvia Wirajaya (Miss Tourism Queen of the Year International 2015), Ivhanrel Sumerah (World Miss University Indonesia 2015), Cordella Fidelia (Miss Erath Indonesia Water 2015). Para putri yang hadir ini berbagi pengalamannya ketika menjalani rangkaian kegiatan putri pariwisata yang kemudian akan siap dituangkan ke dalam blog nantinya.

                                  Ki-ka : Ivhanrel Sumerah - Delvia Wirajaya - Cordella Fidelia

Putri Vhanrel, sapaannya, mengatakan “Sebagus apapun wisata, kalau tidak bisa promosi dengan bagus tetap saja tidak akan menarik wisatawan”.

Putri Delvia menanggapi Country Branding dan mengambil pengalamannya ketika bertemu dengan putri-putri lain dari beberapa negara salah satunya adalah Philipina mengatakan “Selalu sampaikan berita yang positif mengenai negara kita sendiri”



Salam KOPI,
Ielzha Isnawati