Rabu, 19 Juli 2017

Yuk Intip Akun Sosial Medianya Film Haji Kecil !

Foto diambil dari akun sosial medianya Film Haji Kecil

Hei kalian... 
Udah tahu belum kalau mau ada film Haji Kecil !? Yaps... Fine In Production kabarnya sedang menggarap film berjudul Haji Kecil. Nah yang pengen tahu tentang proses perjalanan syuting film Haji Kecil ini, kepoin aja di sosial medianya sekalian difollow yaah.. 

Yang punya IG sama twitter bisa kepoin di sini nih... @Hajikecil2018

Yang beum punya akun IG sama twitter juga bisalah ya kalau sekadar ngepo-ngepoin doang mah. Hehe..
Punya akun facebook kan !? nah... ada juga nih akun sosial medianya film Haji Kecil di facebook. www.facebook.com/Hajikecil2018

Di sosial medianya film Haji Kecil selalu diupdate lho menegnai kegiatan-kegiatan saat proses pembuatan film Haji Kecil. Beberapa waktu lalu crew dan sederetan artis pemain film Haji Kecil menggelar syukuran untuk kelancaran film Haji Kecil ini. Pemilihan lokasi syuting pun selalu di share pada akun sosial medianya.

Waah.. di mana hayo lokasi syuting film Haji Kecil ini !?
Yuk ah kepoin aja !

Haji kecil digarap oleh sineas muda, Furqy. Ini adalah film perdananya yang akan tayang pada bulan haji tahun depan. Ya, 2018. 
Persiapannya lumayan lama kan !? Fredy Ahmad berkesempatan untuk menciptakan lagu untuk soundtrack film Haji Kecil ini di bawah produksi My Music. Lagu yang diciptakan yaitu berjudul Saat Doa Diijabah.

Nah... kira-kira siapa aja ya pemeran film Haji Kecil ini !? 
Intip yuk di akun @HajiKecil2018

Film religi yang pastinya banyak muatan pengetahuan mengenai haji kecil atau umroh ini ya. Duhh... sabar ya kalian.. In Syaa Allah bulan haji 2018 tayang. Wait ya..

Jumat, 26 Mei 2017

Kolaborasi Film Drama Religi Indonesia - Malaysia, 13 Juli 2017


Fahri Albar (Reyhan) dan Nora Danish (Dewi) beradu akting dalam film terbarunya yang berjudul Bukan Cinta Malaikat. Film garapan rumah produksi Ganesha Perkasa Films ini berlatar tempat di Mekkah, Madinah, Indonesia dan Malaysia. 

Film ini akan ditayangkan pada 13 Juli 2017.

"Kamu tahu Reyhan !? Duniaku hilang setelah kamu pergi" (Aliyah kepada Reyhan)

Siapa Aliyah? Aliyah diperankan oleh Donita. Ia adalah perempuan yang mengharapkan cinta dari Reyhan. Sementara Reyhan jatuh cinta pada Dewi, perempuan yang ditemuinya ketika Reyhan menjadi relawan di Timur Tengah. Dewi yang sedang melakukan ibadah umroh telah mencuri hati Reyhan.



Lalu apa yang membuat Reyhan jatuh cinta pada Dewi !? 
Love at the first sight kah !?
Aduhhh... Masih berlaku itu pepatah ? Hehehe....

Cinta yang rumit karena ternyata Dewi memiliki kekasih di negeri asalnya, Adam (Ashraf). Reyhan kemudian pergi ke Malaysia untuk menemui Dewi. Dan Reyhan untuk pertama kali dalam hidupnya menyatakan cinta kepada perempuan, yaitu kepada Dewi.

Siapakah yang akan dipilih oleh Dewi?
Akankah Reyhan dan Dewi akhirnya akan dipersatukan dalam satu ikatan suci !?

Duhh... Sabar ya pemirsa. Kalau drama melow percintaan tuh bikin gregetan ya. Terus Aliyah gimana kalau Reyhan jatuh cinta sama Dewi !? Diabaikan gitu cintanya !? Oh... No...

Kenapa ya mesti ada yang tersakiti dalam hubungan cinta !? Tuh kan jadi curhat.

Ini sekilas sinopsis tentang film Bukan Cinta Malaikat ya

Film Bukan Cinta Malaikat kisahnya bercerita tentang Reyhan (Fachri Albar) seorang relawan Muslim Care asal Bandung yang sedang bertugas di wilayah konflik di Timur Tengah. Saat berada di madinah, Reyhan menolong seorang perempuan asal Malaysia bernama Dewi (Nora Danish) yang sedang melakukan perjalanan umrah. Namun Dewi secara tak sengaja tertangkap karena dikira pengunjung gelap. 
Untuk pertama kali Reyhan menyatakan cinta kepada perempuan. Lalu bagaimana kemudian cinta mereka dipersatukan?

Konflik demi konflik datang silih berganti dalam perjuangan cinta Reyhan. Akankah Reyhan ditakdirkan untuk Dewi atau Aliyah? Dewi ditakdirkan untuk Reyhan atau Adam?
Judul :  BUKAN CINTA MALAIKAT
Tanggal Tayang : 13 Juli 2017
Jenis Film : Drama Religi
Produser : Chandir Bhagwandas
Produksi : Ganesa Perkasa Films
Pemain : Fachri Albar, Donita, Dewi Irawan, Joshua Pandeleki, Dewi Amanda, Edi Brokoli, Nora Danish (Malaysia), Ashraf Muslim (Malaysia)

Rabu, 19 April 2017

The Curse, 27 April 2017 Kolaborasi Prisia Nasution dan Shareefa Daanish !


Hai... Hai...

Buat pecinta horor nih...

Maraton ya dengan suguhan film-film horor yang tayang akhir-akhir ini. Nah ada satu lagi nih film horor yang bakal tayang tanggal 27 April 2017, The Curse. Kabarnya syuting film ini full di Melbourn, Australia lho. Waahh... Keren ya go internasional. Siapa ya sutradaranya film ini? Ide cerita dari sineas Muhammad Yusuf ini mengawinkan dua budaya dalam film The Curse ini.

Sudah gak asing lagi ya dengan nama Prisia Nasution !? Aktingnya tak diragukan lagi lah ya !? Prisia memerankan sosok pengacara yang berdiaspora ke Melbourn. Di film ini Prisia berkolaborasi dengan Shareefa Daanish. Match !!!

Buat saya yang ehm bukan pecinta film horor sih udah merinding aja liat trailernya.

"Di dunia ini ada orang yang peka dengan alam gaib, ada yang gak!"

Nah tuh... Biasanya pecinta horor itu yang "peka" dengan alam gaib, bukan begitu!?

Oiya, liat trailer film ini saya teringat film Korea yang judulnya 'Who Are You?'. Nahh ada yang pernah nonton film Korea ini!? Oke.. Back to The Curse. Tanggal 19 april ini screening perdana diputar di Melbourn, Australia. Wahh... Indonesia sabar ya tayang 27 April, seminggu lagi nih. Poster dan trailer dilaunching tanggal 18 januari 2017. Well... Tonton dulu trailernya kali ya biar kebayang ceritanya seperti apa.

https://youtu.be/rvmN3mZIqdI

Prisia yang memerankan karakter Shelina dan ketika menangani kasus hukum ia terjebak dalam situasi misterius. Sampai berkontak dengan roh halus.

Hmmm... Apa hubungannya ya pengacara dan roh halus tersebut !?
Pesan apa yang ingin disampaikan oleh roh halus tersebut melalui Shelina!?
Pesan apa pula yang ingin disampaikan oleh sutradara Muhammad Yusuf melalui film ini!?

Hmm... Wait ya 27 april 2017 di bioskop nanti !

Sinopsis:
Shelina (30 tahun) adalah seorang pengacara Indonesia yg menetap di Melbourne Australia. Shelina bekerja di salah satu Law Firm ternama di Melbourne untuk menangani kasus Expat di Australia. Shelina saat ini sedang menangani kasus pembunuhan seorang pengusaha expat di Australia.

Suatu hari Shelina di datangi roh halus dirumahnya. Roh halus itu semakin hari, semakin jelas penampakan nya dan sangat mengganggu. Sampailah penampakan itu di titik puncak nya yg menyebabkan Shelina paranoid dan mengalami depresi. Shelina yg tidak percaya dengan setan atau masalah spiritual akhirnya memutus kan untuk mamanggil Paranormal/Dukun guna melakukan pengusiran setan/roh halus yg selalu menghantui dirinya. Hasil ritual Paranormal menemukan bahwa roh halus itu mendatangi Shelina ternyata untuk menyampaikan pesan. Dan roh halus itu mempunyai kaitan/hubungan yg sangat erat dengan Shelina. Teka teki dibalik kedatangan roh halus tersebut, membuat Shelina harus menghadapi sesuatu yang sangat menakutkan dan sangat mengerikan.

Minggu, 05 Februari 2017

Workshop Writing Therapy bersama DELIMA PROJECT


Udah pernah denger tentang Writing Therapy?

Nah... mau berbagi banyak nih... eh sedikit dulu kali ya tentangone day workshop mengenai Writing Therapy yang Saya ikuti kemarin dari DELIMA PROJECT.

Sebelumnya kenalan dulu yuk apa itu DELIMA PROJECT
DELIMA PROJECT adalah program yang concern terhadap terapi jiwa yang dituangkan lewat teknik menulis. DELIMA ini diambil dari nama inisiator program ini yaitu (DE)ka Amalia, Nuzu(LI)a Rahma, dan Ris(MA) El Jundi. Ketiga nama tersebutlah dibalik pendiri DELIMA PROJECT ini.
Deka Amalia ini adalah seorang dosen sastra, trainer & founder women script community. Nuzulia Rahma Tristinarum adalah praktisi psikologi, trainer, therapist. Nah.. Risma El Jundi adalah novelis, penulis buku motivasi dan memoar, trainer private writing, founder care GBS.

Oke...
Kembali ke one day workshop writing therapy...
Seperti yang disebutkan tadi.. writing therapy itu terapi jiwa yang dituangkan lewat teknik menulis. Tentunya ada yang memandu dan juga idealnya ada therapist yang memandu dalam writing therapy ini.
Sebelum semua peserta mulai menulis untuk terapi jiwa, Therapist (Nuzulia Rahma, kami memanggilnya Teh Lia) menjelaskan apa itu writing therapy dan dipandu untuk mengenali jiwa kita sendiri.
‘Kita harus mengenali emosi kita sendiri agar tahu bagaimana menyelesaikan masalah antara kita dengan emosi kita sendiri’ (Teh Lia).

Dalam workshop writing therapy ini, dijelaskan metode-metode untuk mengenali diri sendiri. Bagaimana mengurai emosi yang terpendam dalam  diri kita. Mengenali macam-macam emosi kita sendiri. Eitss... ingat ya... emosi itu tidak hanya ungkapan negatif seperti marah, benci dan kesal. Tapi emosi itu adalah semua yang dirasakan. Senang, sedih, marah, bahagia itu semua namanya emosi.

‘Tidak ada yang salah dengan perasaan. Marah, benci, suka, sayang, bahagia katakan saja’
‘Kadang kita dipaksa untuk memaafkan orang lain tapi kita lupa untuk memaafkan diri sendiri’

Nah.. kurang lebih seperti itu quote-quote yang saya kutip dari Teh Lia.
Setelah para peserta dijelaskan mengenai terapi menulis, barulah satu per satu semua peserta mulai mempraktekkan terapi menulis tersebut. Hmm... di sini hampir semua peserta nulis sambil ‘mewek’. Kenapa mesti mewek? Jawabannya cukup sederhana, karena kita menuliskan apa yang mengganggu pikiran kita saat itu.

Bagaimana perasaannya setelah mengikuti terapi menulis ini? Ya, setiap orang punya manfaat yang berbeda-beda untuk dirinya sendiri. Saya sendiri? Haduhh... ini rahasia. Hihihi
Harapannya setelah mengikuti writing therapy dari DELIMA PROJECT ini adalah..
Menghargai perjalanan jiwanya
Mensyukuri perjalanan hidupnya
Menerima perasaan yang hadir
Menyayangi dirinya sendiri

Nah.. untuk yang penasaran, tunggu ya info workshop selanjutnya dari DELIMA PROJECT.

Salam,


Ka Ielzha

Selasa, 24 Januari 2017

Generasi Kocak : 90 an Vs Komika



Bagaimana komedi 90an disandingkan dengan komedi kekinian (Komika)?

Nyambung gak ya komedinya?

Nah.. Ada film baru nih untuk genre komedi. Masih inget kan sama Jaja Miharja,Kadir, Mandra, juga Adi Bing Slamet? Komedian yang tenar dan populer pada era 90an itu. Masih inget jargon Jaja Miharja dengan 'APAAN TUH?' nya itu lho!?

Dalam film GENERASI KOCAK : 90AN VS KOMIKA ini, mereka akan berkolaborasi dengan Komika-komika yang diwakikin oleh Arafah Rianti, Anyun Cadel, Afif Xafi.
Wah... Udah lahir belum ya mereka (Komika) ketika Generasi 90an (Jaja Miharja dkk) itu populer dalam komediannya!?
Gak sabar kan nontonnya?

15 Februari 2017 nanti nontonnya ajakin kakek, nenek, om atau tantenya ya! Biar seru ketawa bareng orang-orang tua! Hehehe

Trailer...
https://m.youtube.com/watch?v=3pBbk2mRqVM

Begini kisahnya...
Alan (Afif Xavi) dan Delon (Adi Bing Slamet) adalah dua sosok laki-laki yang beda postur, beda zaman dan usia yang terpaut jauh tapi bersahabat karib dan keduanya adalah anggota gengster lintas generasi. Dipimpin oleh Si Naga 90an (Kadir) dan Naga Komika (Anyun Cadel).

Suatu hari, Alan panik ketika tahu orang tuanya (Jaja Miharja) dari kampung ingin ke Jakarta bersama supir taksi (Mandra). Selama ini Alan ngaku kalau dia sudah jadi dokter dan punya klinik sendiri. Otomatis Alan kelabakan dengan situasi seperti ini.

Ide apa yang muncul di benak Alan untuk menghadapi orang tuanya?

K2K pictures mempersembahkan film GENERASI KOCAK: 90AN VS KOMIKA ini untuk lintas penonton tentunya.

'Kami berusaha untuk inovatif dan kreatif dalam memunculkan komedi-komedi baru. Bukan hanya komedi slentingan saja', ungkap Adi Bing Slamet saat launching trailer 24 Januari 2017 di daerah Jakarta Pusat.

'Kalau gak puas dan gak terima, buktiin deh tanggal 15 Februari 2017 di biiskop!', tantang Jaja Miharja.
Selamat bernostalgia dengan komedian 90an yaa...

Salam,

Ka ielzha

Minggu, 22 Januari 2017

IQRO, Baca Bumi, Langit dan Diri Sendiri


IQRO', Baca Bumi, Langit dan Diri Sendiri

Untuk Saya... Selepas nonton premier film IQRO' - PETUALANGAN MERAIH BINTANG- di XXI Senayan City, Minggu, 22 Januari... Menurut Saya....

Film IQRO' ini sangat emosional sekali. Sederhana tapi menyentuh. Akting Aqila (Aisha Nurra Datau) dan Opa Wibowo (Cok Simabara) dalam film ini sangat menjiwai karakter yang dimainkan. Sehingga membuat film ini terasa hidup.

Aqila yang memiliki keinginan besar untuk meneropong Pluto demi membuktikan kepada teman kelasnya yang 'ngotot' mengatakan bahwa Pluto adalah planet, membawa Aqila pada perjalanan religi. Dalam liburannya, tugas sekolah untuk membuat laporan penelitian membuat Aqila 'gregetan' ketika teman sekelasnya sudah melakukan observasi sedangkan Aqila masih belum diijinkan oleh Opanya untuk sekadar melihat-lihat Boscha. Malah Aqila diminta untuk belajar ngaji dulu. Belajar ngaji kan gak sebentar ya. Butuh waktu yang panjang untuk bisa lancar membaca Al-Qur'an.

Ketika Aqila 'gregetan' ingin ikut Opanya ke Boscha sedangkan Opanya selalu meminta Aqila untuk belajar ngaji, ngaji dan ngaji, Aqila protes...

'Kenapa sih harus belajar ngaji dulu? Emang mahasiswa Opa bisa ngaji?'
'Apa hubungannya neropong Pluto sama belajar ngaji?'
'Apa hubungannya menjadi juara kelas dengan bangun subuh?'

Perjalanan religi Aqila ini menjadi inspirasi para penonton khususnya anak-anak agar lebih mencintai Al-Qur'an meskipun Ia pandai di bidang sains.

Ada salah satu adegan yang membuat Kita (khususnya Saya pribadi) mencatat baik-baik bahwa Kita tidak boleh sombong dengan Ilmu yang Kita miliki dan meremehkan orang lain hanya karena Kita melihat penampilan luarnya saja, yaitu adegan ketika Aqila menantang Fauzi (Raihan Khan) yang sehari-harinya bisanya cuma jahilin dan ngusilin teman-teman saat ngaji, untuk ikut lomba Festival Baca Al-Qur'an. Singkat cerita, Fauzi yang memenangkan dan Aqila kalah.
Kok bisa? Lalu apakah Aqila marah ketika Fauzi justeru yang memenangkan lomba itu?

Di samping itu, Ketika Aqila sudah bisa membaca Al-Qur'an dengan lancar, Aqila terancam tidak bisa meneropong Pluto karena ada hal yang tidak memungkinkan untuk menggunakan Boscha.

Ada apa dengan Boscha? Mana janji Opa untuk mengijinkan Aqila meneropong Pluto setelah Aqila bisa mengaji?

Nah... Saksikan yaaa tanggal 26 Januari tayang perdana di Bioskop...

Rasakan perasaan campur aduk saat menonton film ini...
Selamat menonton, Pemirsa..

Salam,
Ka ielzha