Nah... mau berbagi banyak nih... eh sedikit dulu kali ya tentangone
day workshop mengenai Writing Therapy yang Saya ikuti kemarin dari DELIMA
PROJECT.
Sebelumnya kenalan dulu yuk apa itu DELIMA PROJECT
DELIMA PROJECT adalah program yang concern terhadap terapi jiwa
yang dituangkan lewat teknik menulis. DELIMA ini diambil dari nama inisiator program
ini yaitu (DE)ka Amalia, Nuzu(LI)a Rahma, dan Ris(MA) El Jundi. Ketiga nama
tersebutlah dibalik pendiri DELIMA PROJECT ini.
Deka Amalia ini adalah seorang dosen sastra, trainer & founder
women script community. Nuzulia Rahma Tristinarum adalah praktisi psikologi,
trainer, therapist. Nah.. Risma El Jundi adalah novelis, penulis buku motivasi
dan memoar, trainer private writing, founder care GBS.
Oke...
Kembali ke one day workshop writing therapy...
Seperti yang disebutkan tadi.. writing therapy itu terapi jiwa yang
dituangkan lewat teknik menulis. Tentunya ada yang memandu dan juga idealnya
ada therapist yang memandu dalam writing therapy ini.
Sebelum semua peserta mulai menulis untuk terapi jiwa, Therapist
(Nuzulia Rahma, kami memanggilnya Teh Lia) menjelaskan apa itu writing therapy
dan dipandu untuk mengenali jiwa kita sendiri.
‘Kita harus mengenali emosi kita sendiri agar tahu bagaimana
menyelesaikan masalah antara kita dengan emosi kita sendiri’ (Teh Lia).
Dalam workshop writing therapy ini, dijelaskan metode-metode untuk
mengenali diri sendiri. Bagaimana mengurai emosi yang terpendam dalam diri kita. Mengenali macam-macam emosi kita
sendiri. Eitss... ingat ya... emosi itu tidak hanya ungkapan negatif seperti
marah, benci dan kesal. Tapi emosi itu adalah semua yang dirasakan. Senang,
sedih, marah, bahagia itu semua namanya emosi.
‘Tidak ada yang salah dengan perasaan. Marah, benci, suka, sayang,
bahagia katakan saja’
‘Kadang kita dipaksa untuk memaafkan orang lain tapi kita lupa
untuk memaafkan diri sendiri’
Nah.. kurang lebih seperti itu quote-quote yang saya kutip dari Teh
Lia.
Setelah para peserta dijelaskan mengenai terapi menulis, barulah
satu per satu semua peserta mulai mempraktekkan terapi menulis tersebut. Hmm...
di sini hampir semua peserta nulis sambil ‘mewek’. Kenapa mesti mewek? Jawabannya
cukup sederhana, karena kita menuliskan apa yang mengganggu pikiran kita saat
itu.
Bagaimana perasaannya setelah mengikuti terapi menulis ini? Ya,
setiap orang punya manfaat yang berbeda-beda untuk dirinya sendiri. Saya
sendiri? Haduhh... ini rahasia. Hihihi
Harapannya setelah mengikuti writing therapy dari DELIMA PROJECT
ini adalah..
Menghargai perjalanan jiwanya
Mensyukuri perjalanan hidupnya
Menerima perasaan yang hadir
Menyayangi dirinya sendiri
Nah.. untuk yang penasaran, tunggu ya info workshop selanjutnya
dari DELIMA PROJECT.
Salam,
Ka Ielzha


Tidak ada komentar:
Posting Komentar