Selasa, 08 Maret 2016

Romantis Komedi, Wa'alaikumsalam Paris !!!

                                                   Dok. KOPI
“Duh romantisnya mereka berdua (Velove Vexia dan Nino Fernandez)”
                                                          Dok.Maxima Picture
Siang ini, Selasa 08 Maret 2016, KOPIers berkesempatan NGOPI bareng sutradara, produser dan pemain film Wa’alaikumsalam Paris di markas KOPIKABARINDO, Sarinah lt.12.

Seru lho ngobrol ekslusif dengan Velove dan Nino. Berbagi cerita tentang film Wa’alaikumsalam Paris  ini tentunya. Velove dan Om Benni Setiawan (sutradara) hadir lebih dulu dari Nino. Om Benni lebih dulu bercerita mengenai pembuatan film Wa’alaikumsalam Paris ini. Mulai dari ide cerita, judul film dan perjalanan syuting selama di Paris. Film ini mulai digarap sejak bulan September 2015. Syuting dilakukan di Paris selama 20 hari dan 3 hari di Indonesia. Wahhhh... syutingnya Cuma 23 hari tapi memakan waktu 6 bulan ? ya, pasti garapan Om Benni ini gak bakalan mengecewakanlah ya.

“Setelah Toba Dream saya pengen refres dulu dari film serius jadi saya buat Wa’alaikumsalam Paris yang sedikit fun” tutur Om Benni dalam curhatnya.

“Saya ingin menunjukkan fenomena gedget yang sudah berpengaruh hingga ke pelosok-pelosok kampung. Dan saya ingin membenturkan budaya di Paris bahwa di Paris pun masih ada kampung tradisional”

Velove yang berperan sebagai Itje, orang kampung yang gak kudet, ia mengaku harus menghitamkan kulitnya demi all out akting dalam film ini. Kebayang dong Velove yang cantik putih begitu harus menghitamkan kulitnya demi perannya dalam film ini.

“Aduh Om Benni sepertinya saya malu datang premier nanti” canda Velove ketika mengingat perannya sebagai Itje dalam film bergenre romantis komedi. Ia melihat orang lain dari dirinya dalam wujud Itje.
                                                                 Dok.KOPI
Nino Fernandez hadir beberapa saat setelah Velove dan Om Benni bercerita panjang lebar mengenai film ini. Nino yang ditanya mengenai logat bahasa Perancisnya, ia Cuma bilang “Ini tantangan buat saya yang sama sekali gak bisa bahasa Perancis dan sama Om Benni saya dikasih dialog 4 halaman dalam bahasa Perancis.”

Meskipun Wa’alaikumsalam Paris ini bergenre romantis komedi, akan tetapi Maxima Picture sebagai rumah produski dalam film ini mampu menyelipkan unsur-unsur religi namun bukan berarti film ini menjadi film yang bergenre religi romantis komedi.

Lebih asik lho kalau pesan agama disampaikan dengan fun.

“Film ini bukan film yang menggurui” Tambah salah satu wakil dari Maxima Picture yang hadir dalam Ngobrol Online bersama ini.

Akhirnya pesan yang disampaikan oleh Clement (baca : Klemong, ejaan bahasa Indonesia) adalah “Uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Kebahagiaan bukan di mana kita berada tetapi dengan siapa kita berada.”

Duh... jadi kebayang saat Velove dan Nino harus membangun kedekatan untuk memerankan sosok suami istri (Clement dan Itje) dalam film ini. Jalan-jalan bareng,makan bareng dalam suasana yang sepi dan tak banyak penduduk, ditambah suasana yang sangat romantis di kebun anggur. Oh..oh...oh... romantisnya....

Penasaran gak seromantis apa mereka berdua? Ayo tanggal 17 Maret 2016 bawa pasangan romantis kamu buat nonton Wa’alaikumsalam Paris ke bioskop biar gak kalah romantis sama Itje dan Clement. See yaa....

Liat review filmnya disini
http://isnawatiielzha.blogspot.com/2016/03/ciamis-vs-paris-komedi-romantis.html




Salam KOPI

Ielzha Isnawati

1 komentar:

  1. http://isnawatiielzha.blogspot.com/2016/04/mars-film-sekelas-harry-potter-yang.html

    BalasHapus